Sunday, November 27, 2016

“Hegemoni” Media dan Budaya


Kehidupan sosial masyarakat sering kali menjadi objek kajian yang sangat menarik. Terlepas dari keunikan masing-masing unsur yang terkandung di dalamnya, karena kehidupan sosial masyarakat sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Sifatnya yang dinamis menjadikan sosial budaya masyarakat sebagai sasaran empuk oleh pihak-pihak tertentu, sebut saja “penguasa”. Arti penguasa yang dimaksud di sini bukanlah arti penguasa pemerintahan saja, namun yang dimaksudkan adalah penguasa ala arti yang memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi pihak lain. Di era globalisasi sekarang ini, semua orang tahu bahwa penguasa yang menduduki ranting pertama atau sebut saja “Top Leaders” untuk mempengaruhi khalayak ramai adalah “Media”. Ditinjau dari sudut pandang Culturals Studies sekarang ini masyarakat sering dihadapkan dengan peperangan ideologi. Perkembangan ini terus terjadi dengan begitu cepat dan luas, dan berbanding lurus dengan perkembangan pemikiran filosof di seluruh dunia turut serta mempengaruhi buya dunia melalui media. Kemudian pada aspek inilah kajian Culturals Studies memebrikan perhatian khusus. Seorang sosiolog bernama Stuar Hall yang mendalami tentang teori budaya misalnya, ia adalah mantan direktur Center for contemporary Cultural sudies (CCCS) di Universitas Birmingham. Dalam hasil karyanya “Cultural, Media Language” menyebutkan bahwa beberapa dekade lalu sampai saat ini, dan bahkan akan terus berlanjut, banyak sekali kelompok-kelompok elit tertentu yang menggunakan media sebagai senjata utama untuk merubah maindset masyarakat, terlepas dari apakah itu baik atau tidak bagai masyarakat tersebut, apakah cara itu efektif maupun tidak, media tetap saja menjadi senjata utama mereka untuk keuntungan mereka sendiri. Realita seperti inilah yang disebutkan oleh Marxisme (para penganut paham filsafat Karl Marx) menyebutkan bahwa kehidupan ini tidak akan terlepas dari kapitalisme. Menurut pandangan mereka banyak mereka eksploitasi terhadap kalangan “Lemah” (baik itu lemah secara materi maupun nonmateri) yang terjadi adalah karena para pihak penguasa, dansalah satu  senjata mereka adalah media. Sehingga kelompok lemah akan mengalami “Alienasi” secara psikologi, karena kebebasan dan kemerdekaan mereka secara tidak langsung telah di sekat oleh ideologi-ideologi para pemilik kekuasaan.

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com