Kehidupan
sosial masyarakat sering kali menjadi objek kajian yang sangat menarik. Terlepas
dari keunikan masing-masing unsur yang terkandung di dalamnya, karena kehidupan
sosial masyarakat sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Sifatnya
yang dinamis menjadikan sosial budaya masyarakat sebagai sasaran empuk oleh pihak-pihak
tertentu, sebut saja “penguasa”. Arti penguasa yang dimaksud di sini bukanlah
arti penguasa pemerintahan saja, namun yang dimaksudkan adalah penguasa ala arti
yang memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi pihak lain. Di era globalisasi sekarang
ini, semua orang tahu bahwa penguasa yang menduduki ranting pertama atau sebut
saja “Top Leaders” untuk mempengaruhi khalayak ramai adalah “Media”. Ditinjau dari
sudut pandang Culturals Studies sekarang
ini masyarakat sering dihadapkan dengan peperangan ideologi. Perkembangan ini
terus terjadi dengan begitu cepat dan luas, dan berbanding lurus dengan perkembangan
pemikiran filosof di seluruh dunia turut serta mempengaruhi buya dunia
melalui media. Kemudian pada aspek inilah kajian Culturals Studies memebrikan perhatian khusus. Seorang sosiolog
bernama Stuar Hall yang mendalami tentang teori budaya misalnya, ia adalah
mantan direktur Center for contemporary Cultural
sudies (CCCS) di Universitas Birmingham. Dalam hasil karyanya “Cultural, Media Language” menyebutkan
bahwa beberapa dekade lalu sampai saat ini, dan bahkan akan terus berlanjut,
banyak sekali kelompok-kelompok elit tertentu yang menggunakan media sebagai
senjata utama untuk merubah maindset
masyarakat, terlepas dari apakah itu baik atau tidak bagai masyarakat tersebut,
apakah cara itu efektif maupun tidak, media tetap saja menjadi senjata utama
mereka untuk keuntungan mereka sendiri. Realita seperti inilah yang disebutkan
oleh Marxisme (para penganut paham filsafat Karl Marx) menyebutkan bahwa
kehidupan ini tidak akan terlepas dari kapitalisme. Menurut pandangan mereka
banyak mereka eksploitasi terhadap kalangan “Lemah” (baik itu lemah secara
materi maupun nonmateri) yang terjadi adalah karena para pihak penguasa, dansalah
satu senjata mereka adalah media. Sehingga
kelompok lemah akan mengalami “Alienasi” secara psikologi, karena kebebasan dan
kemerdekaan mereka secara tidak langsung telah di sekat oleh ideologi-ideologi
para pemilik kekuasaan.
Communication and Da'wa Presentation
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung
Seminar International
Kajian Islam Indonesia-Malaysia di Era Moderen UIN SGD Bandung
Communication and Islamic Broadcast
Teman-teman Program Studi Pascasarjana Komunikasi Penyiran Islam Angkatan 2015 UIN SGD Bandung
My Friends In Ushuluddin Program Studies
Wisuda berfoto bersama dengan Bpk. Dr. Adnan dan Bpk. Ahmad Zabidi, M.Ag di IAI Sultan Muhamad Syafiudin Sambas