Wednesday, November 23, 2016

Jamaludin Al-Afghani: Pembaharuan dan Pemikir Modern Dunia Islam

Jamaludin Al Af Ghani
1.    Biografi Jamaluddin Al Af Ghani  (1838-1897)
Sayyid Jamal al-Din al-Afghani (atau nama lengkap beliau Muhammad Jamaluddin Al Afghani) merupakan seorang tokoh pembaharuan yang hidup pada abad ke-19M. Pemikirannya tertumpu kepada usaha untuk mengembalikan kegemilangan umat Islam yang ketika itu berada di bawah cengkaman penjajah. Sumbangannya banyak, antaranya dalam bidang politik apabila beliau menganjurkan pembentukan konsep Pan-Islam kepada masyarakat.Menurut Nikki R.Keddie, al-Afghani telahmenghabiskan banyak usianya dalamaktiviti politik berbanding dengan aktiviti lain seperti pembaharuan dalam hal keagamaan yang turut mendapat tempat dalam pemikiran beliau. Ini membawa maksud, pembaharuan dalam bidang politik seperti mewujudkan kesatuan politik dan pembentukan serta pengukuhan kekuatan dalam dunia Muslim dan menamatkan penjajahan Barat merupakan satu keutamaan kepada al-Afghani (Keddie 1983: 39)[1].
Nama panjang beliau adalah Muhammad Jamaluddin Al Afghani, dilahirkan di Asadabad, Afghanistan pada tahun 1254 H/1838 M. Ayahanda beliau bernama Sayyid Safdar al-Husainiyyah, yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali al-Turmudzi (seorang perawi hadits yang masyhur yang telah lama bermigrasi ke Kabul) juga dengan nasab Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Pada usia 8 tahun Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa, beliau tekun mempela­jari bahasa Arab, sejarah, matematika, fil­safat, fiqh dan ilmu keislaman lainnya. Dan pada usia 18 tahun ia telah menguasai hampir seluruh cabang ilmu pengetahuan meliputi filsafat, hukum, sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan metafisika. Al-Afghani segera dikenal sebagai profil jenius yang penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan bak ensiklopedia[2]. Dari keterangan diatas sudah jelas memberingan informasi bahwa dorongan yang besar dalam menuntut ilmu dan menjadi salah pemikir yang memilki kontribusi yang besar kepada dunia Islam pada zaman beliau, ditamabah dengan kecerdasan yang telah beliau miliki dari sejak kecil  adalah bahwa beliau memilki latar belakng keluarga yang menjadi salah satu perawi hadis yang terkenal.
Al-Afghani merupakan seorang pengembara yang hebat dan banyak pengalaman. Sepanjang kehidupannya, beliau telahmembuat penjelajahan dan pengembaraan hampir ke seluruh pelusuk dunia. Di dalam ekspidisinya itu, beliau banyak membuat lawatan ke beberapa buah negara Islam di Asia dan Afrika serta pernah sampai ke benua Eropa untuk mencari pengalam hidup disamping menyampaikan buah fikirannya. Hal ini dapat beliau lkasankan adalh karena belaiu menguasai banyak sekali bahasa diantanya adalah bahasa Afghan, Parsi, Turki, Arab, Perancis, Inggeris dan juga Rusia (al-Makhzumi 1965) [3].
2.    Pemikiran Al Af Ghani
Pada setiap pemikiran yang di sampaikan oleh seseorang pastinya tidak terlepas dari latar belakng sosial seseorang tersebut. Pada awalnya lahirnya pemikiran Al Af Ghani adalah bermula dari Kesadaran eksistensi umat Islam memperoleh momentumnya meski berada dalam tekanan politik di negerinya sendiri, umat Islam terobsesi dengan sejarahnya di masa klasik Islam. Dengan meneliti sebab-sebab kemerosotan umat Islam dan sebab-sebab kemajuan Barat yang spektakuler, sehingga bangsa-bangsa Barat mampu menaklukkan dunia Islam dan menguasainya dengan kuat secara politik. Keprihatinan in melahirkan pemikir Islam yang melihat betapa seriusnya persoalan umat Islam dalam tekanan politik kaum kolonial Barat[4].
 Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897) menyatakan  bahwa “keadaan itu merupakan malapetaka bagi umat Islam”. Al Afghani melihat hal ini pertama kali di negerinya Afghanistan, kemudian India, Mesir dan Iran, ia menyaksikan hal yang serupa, yang menebalkan keyakinannya bahwa dunia Islam sedang menjadi permainan politik bangsa penjajah dari Barat, khususnya Inggris dan merupakan ancaman yang serius bagi dunia Islam. Kekhawatiran Al-Afghan inilah yang menjadi alasan beliau memulai untuk melahirkan pemikiran dalam melawan penjajahan yang terjadi di sekelilingnya bahkan di negaranya sendiri.
Melihat kondisi seperti ini maka para tokoh kebangkitan Islam  menyebutkan beberapa sebab utama terjadinya keadaan tersebut, yaitu:
1)   erosi nilai-nilai Islam dan ketidakpedulian pemerintah untuk menerapkan peraturan sosio-ekonomi dan etika Islam.
2)   sikap diam dan kerjasama lembaga ulama dengan pemerintah yang pada hakikatnya tidak Islami.
3)   korupsi dan kezaliman kelas penguasa dengan ketergantungannya pada kekuatan- kekuatan imperialis yang tidak Islami[5].
Dari keadaan  seperti ini tentunya menjadikan dua hal yang sangat penting diantaranya melahirkan semangat kebangkitan dari tokoh-tokoh pembeharu Islam untuk menjadikan negarany sebuah negara Islam. Maka dari hal ini lahirlh teologi yang tidak lepas  kaitannya dengan bagaimana menjadikan negara itu menjadi sebuah negara Islam. Karena pemikira pembaharuan Jamaludin Al af Ghani ini bahwa ia berkayakinan Islam adalah yang sesuai untuk semua bangsa dan semua zaman, dan semua keadaan[6].
Berawal dari banyaknya campur tangan dari orang Barat dan Eropa pada negara Islam termasuk India, maka lahir ide dari beliau untuk membangun gerakan yang mampu mewujudkan cita-cita para pembahrau dan tokoh-tokoh pembaharu pada waktu itu.  Kemudian dari itu beliau munculnya sebuah gerakan yang pertama kali di cetuskan oleh Al Af Ghani adalah Perkataan Pan-Islam di dalam bahasaArab bermaksud ‘al-Wihdah al-Islamiyyah’ yang bererti satu ideologi yang bertujuan menumpukan usaha kepada penyatuan seluruh masyarakatMuslim di dalam satu entiti Islam[7].
Pada fase ini yang mana beliau yang  pada awlnya terjun kedunia politik akhirnya beliau dengan pemikirannya dan  teologi sangat mempengaruhi banyak umat Islam pada masa itu di beberapa negara diantaranya adalah naka muda Islam, Mahasiswa, dan tokoh-tokoh terkenal pada masanya. Misalnya yang paling sering kita dengar adalah meuidny Muhamad Abduh dan Rasyid Ridho, dua diatara pembahr pemikirian beliau untuk menyatukan umat Islam kedalam satu tujuan dalam satu identitas yaitu umat Islam. Adapun  dan pemikir Islam yang terkenal. Pembaharu dalam Islam. Sehingga beliau pada hakikatnya adalah sebagai pembaharu Islam dan pemimpin polotik.
Setelah masuk dalam dunia polotik beliau pergi ke Paris dan kmudian mendirikan perkumpulan yag disebut Al ‘Urwah al Wusqa. Yang mana anggotanya terdiri dari beberapa orang Islam yang memilki latar belakng yang berbeda, ada dari India, Mesir, Syria, Afrika Utara, dan lain-lain. Tujuan dari klopok ini adalah memperkuat persatuan rasa persaudaraan Islam, membela Islam dan membawa Islam kepada kemajuan[8]. Sebagiama Islam Pada zaman sebelumnya yang mencapai masa keemasannya yang itu semua dapat lahir dari rasa persaudaan dan persatuan yang kental dan kuat. Dan gerakan ini juga menerbitkan sebuah majalah yang bernama Al ‘Urwah al Wusqa dimana majalah ini yang menurut dunia barat bisa melahirkan semangat kepada masyarakat Islam sehingga di negar-negara yang dijajah oleh orang Barat tidak diizinkan untuk di terbitkan bahkan ada yang akan di denda dan beri hukuman apabila ketahuan memiliki bahkan membaca sekalipn akan dikenakan hukum juga.
Demikianlah pemikir dari Jamaludin Al Af Ghani yang mendapat perhatian yang besar bagi semua kalangan, baik dari pemuda-pemuda Islam, masyarakat Islam, penjajah, dan bangsa –bangsa lain. Dari epmikiran beliau inilah lahirnya pembaharu baru yang tidak jauh beda dalam pemikirannya untuk membangun dan mepersatukan Umat Islam di Negarnya, misalnya muridnya yang terkenal adalah Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho.


[1] Azman Md Zain, Mahyuddin Abu Bakar , ‘Pemikiran Politik Sayyid Jamal Al-Din Al-Afghani Mengenai Konsep Pembinaan Peradaban Ummah  dan  Respon Masyarakat Terhadapnya’, jurnal penagjian Umum, Bil. 8.
[3] Ibid, halaman 32
[4] M. SYAMINAN, ‘ Analisa Pemikiran Politik Islam’, jurnal POLITEIA|Vol.1|No.1|Januari 2009. Halaman 2
[5] Ibid, halaman 2.
[6] Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam : Sejrah Pemikiran Dan Gerakan, Jakarta  : Bulan bintang, 2011, cet. 14. Halaman 45.
[7] Ibid, Azman Md Zain, Mahyuddin Abu Bakar, halaman 33
[8] Ibid, Harun Nassution, Halaman 45.

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com