Wednesday, November 16, 2016

Drama Pertunjukan di Media Sosial

"Theatrical In Social Media"
         Sejak manusia pertama lahir di muka bumi ini sampai beberapa abad yang lalu interaksi sosial manusia sangatlah sederhana. Berawal dari komunikasi interpersonal dengan media sederhana pula, kemudian kelompok, lalu melalui media media massa dan pada akhirnya yang sedang hangat-hangatnya di abad ke-21 ini adalah dunia maya yang lebih cepat, instan dan praktis. Dalam hitungan detik saja seorang bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa ada batas tempat dan waktu, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. Bagi kehidupan masyarakat sekarang ini dunia maya bukanlah hal yang sekunder lagi atau kebutuhan kedua dalam memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan sampai pada kebutuhan primer dan sangat dimungkinkan komunikasi melalui jejaring ini adalah kebutuhan yang melebihi kebutuhan pokok lainnya. Sebagai bukti sekarang ini, dengan harga terjangkau, mudah di dapatkan dan segala fasilitas tersedia semua di dalamnya. Mulai dari kebutuhan untuk berbelanja yang sebelumnya mesti harus ke toko atau market-market terdekat, sekarang ini semuanya bisa di dapatkan dengan hanya duduk manis di rumah. Tidak repot-repot hanya dengan “Meng-Klik” semuanya bisa diwujudkan. Sampai pada hubungan interaksi sosial lainnya semuanya juga hampir bisa dilakukan melalui media, salah satunya media sosial. Tidak hanya itu, di dunia jejaring atau lebih akrabnya dikenal dengan “Medsos” oleh anak muda, meskipun itu berbeda. Tapi nyatanya itu sebutan yang lebih dikenal di kalangan anak-anak zaman sekarang. Media sosial, bagi anak-anak muda bukan lagi sekedar media bersosial biasa yang terbatas pada ruang dan waktu dengan konten saling sapa dan saling kenal saja. Namun Medsos baik itu facebook, intagram, tiwitter, WA, Line, dan lain sebagainya merupakan Theateical (Pentas Pertunjukan diri) yang menurut Erfing Goffman seorang sosiolog pada abad ke-20 menyebutkan bahwa kehidupan masyarakat yang demikian merupakan sebuah pertunjukan drama diri yang dipentaskan sehari-hari. Atau dalam kajian ilmu komunikasi disebut dengan teori presentasi diri, yaitu yang mengasumsikan bahwa apa yang ditampilkan oleh manusia terutama di Medsos adalah interpretasi dari apa yang dialami kemudian ditampilkan atau dipertunjukkan melalui media. Setiap interaksi yang dilakukan baik itu percakapan via video call atau via chatt, posting status semuanya menjadi bagian sebuah pertunjukan diri. Tujuannya banyak sekali baik itu pertunjukan alami, asli atau murni dari dalam diri. Adapula yang sengaja dimainkan, direkayasa untuk membuat masing-masing orang memberikan penilaian tentang yang dipertunjukkan. Sedangkan menurut Goffmen pertujukan tersebut paling tidak memiliki tiga bentuk alasan, yaitu; Pertama, menggambarkan karakter dan prilaku diri kepada teman atau pihak lain. Kedua, memberikan informasi diri, dan ketiga adalah membangun Citra diri. Dengan kata lain bahwa media sosial dan presentasi diri adalah gaya hidup manusia masa kini yang dimainkan dengan sadar atau tanpa sadar, terlepas dari nilai baik dan buruknya itu semua pada dasarnya adalah drama pementasan dan pertunjukan masa kini.

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com